Mengembangkan Kelancaran Berbicara dan Menghafal Lebih Cepat

Seorang guru yang menggunakan Essentials ingin memperkenalkan kurikulum Yayasan kami kepada rekan-rekannya di K-2. Dia bertanya kepada kami apakah kami akan membagikan alasan favorit kami untuk menggunakan Yayasan. Ini milik saya! Yayasan menghargai bagaimana anak-anak belajar dan di mana mereka berkembang. Ini bertemu mereka di awal dalam memperkenalkan keterampilan baru, dan itu membawa mereka lebih jauh daripada banyak program yang tampaknya mereka mampu. Contoh yang baik dari ini adalah dalam mengajar anak-anak untuk menguji, merasakan, dan mengidentifikasi suara yang disuarakan dan tidak disuarakan, dan untuk membedakan suara vokal dari suara konsonan, secara auditorial dan kinestetik. Mereka melakukan ini di paruh pertama Yayasan. Itu dibangun dalam perkembangan yang hati-hati yang memungkinkan siswa membangun kesuksesan berdasarkan kesuksesan, dilengkapi dengan semua alat yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan setiap tantangan baru, daripada mengharapkan mereka membuat lompatan intuitif.

Sebagai contoh, alih-alih mulai dengan keterampilan kesadaran fonemik yang canggih dalam berima, siswa mulai dengan bermain dengan kata-kata majemuk, maju ke pencampuran dan pengelompokan kata-kata multi-suku kata, dan mulai mengidentifikasi suara awal, akhir, dan medial. Mereka mengembangkan pemahaman yang kuat tentang kenyataan bahwa Kampung Inggris Batang kata-kata terbuat dari suara dan mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi dan memanipulasi suara-suara ini dalam kata-kata. Dengan meletakkan dasar ini, berima (misalnya) mudah, dan siswa dilengkapi dengan keterampilan yang mendasari penting untuk decoding. Bangunan selangkah demi selangkah yang sama ikut berperan saat mereka mempelajari fonogram dan aturan ejaan; siswa tidak diharapkan membaca "adalah" dengan benar sampai mereka diajari bahwa S mengatakan / s / dan / z /, atau membaca "miliki" dengan benar sampai mereka mengetahui bahwa satu alasan untuk E diam adalah karena kata-kata bahasa Inggris tidak akan berakhir pada V.

Ini memupuk rasa ingin tahu dan kepercayaan diri siswa tentang bahasa dengan menjawab pertanyaan mereka dan mengajar mereka mengapa kata-kata bahasa Inggris ditulis dan diucapkan seperti apa adanya. Alih-alih memberi tahu siswa untuk tidak bertanya dan hanya menghafal dan menebak, Yayasan menggunakan keterampilan berpikir kritis mereka. Siswa mengembangkan pemahaman bahwa bahasa Inggris Kampung Inggris Situbondo masuk akal dan bahwa mereka memiliki alat dan kemampuan untuk memahaminya. Ini secara bahasa akurat dan memperlengkapi siswa untuk membaca kata apa pun. Kata-kata berfrekuensi tinggi diajarkan dalam konteks instruksi fonik yang akurat, alih-alih secara terpisah sebagai unit yang tidak dapat diterjemahkan yang harus dihafal dengan penglihatan. Jadi, sementara siswa sering berlatih membaca kata-kata ini untuk tumbuh dalam kefasihan bersama mereka, pertama-tama mereka belajar mengapa mereka dieja sebagaimana adanya - yang secara bersamaan memperlengkapi mereka untuk memecahkan kode ribuan kata tambahan.

Pada akhir A, siswa membaca 87 kata frekuensi tinggi dengan beberapa kefasihan dan memiliki alat untuk membaca ratusan kata lainnya. Pada akhir B, mereka telah secara eksplisit diajarkan ejaan 120 kata baru dan Kampung Inggris Surabaya mengembangkan kelancaran dalam memecahkan kode hampir tiga ratus kata frekuensi tinggi lainnya. Namun, alih-alih mempelajari kata-kata ini sebagai kata penglihatan dengan menghafal, mereka telah menggunakan alat untuk memecahkan kode yang memungkinkan mereka membaca ribuan kata lain - termasuk pengetahuan 21 fonogram multi-huruf, 2 alasan untuk E diam, mengapa kita mengatakan schwa in kata-kata seperti "a," "the," "of," dan "was," dan 4 aturan ejaan lainnya. Dan pada akhir C, mereka telah mempelajari semua fonogram dan aturan ejaan yang diperlukan untuk memecahkan kode 98% dari kata-kata dalam bahasa Inggris Kampung Inggris Pare Kediri dan telah banyak berlatih memecahkan kode ratusan kata baru berfrekuensi tinggi. Lengkap dan terintegrasi. Sapuan dan huruf tulisan tangan, kesadaran fonemik, fonik yang akurat secara linguistik, decoding, encoding, dan pemahaman bacaan saling terkait, memperkuat dan membangun satu sama lain.